Sanubari ~ Salwa Nurul Asyifa
Sanubari?
Inikah dirimu? Apakah kau sebenarnya jelmaan neraka
yang menjadikan Atma sebagai kanak
untuk menyebarkan petaka, menabur luka kepada
seseorang yang sedang berduka?
Padahal Atma ini sepatutnya menjadi saka.
Kepada Atma yang kuberi beban atas segala akal
dan sanubari. Masih dapatkah kau bertahan
ditinggalkan berkali-kali? Masih bisakah kau untuk
kuhajar oleh ampas kepastian yang kumiliki?
Dan, kepada jiwa yang tampaknya mulai terengah-engah.
Beristirahatlah dari petualang seolah tak ada tempat
untukmu berpulang. Sebab, setiap luka tak mungkin
tak berteman dengan rasa suka.
Untuk sanubari,
kau sesungguh-sungguhnya suci.
Berperan nyata sebagai entitas paling lembut.
Tetapi, digantung oleh ego, dan dikhianati oleh nafsu.
Tak mengenal kata lelah meski tersisih,
oleh penangkapan hasil perhitungan benak kiri.
Tutur kata terdengar samar dan pelan,
sering datang di celah sedu berdatangan.
Menghampiri dan berbisik lirih melalui getaran
dan arus darah tersebar dalam raga.
Raga yang takkan menyerah meski berhadapan
dengan isi kepala membuas keganasan.
Untuk sanubari,
sebelum ilusi menjadi pelarian paling misteri
bagi setiap Atma yang kehilangan Utara.
Diam-diam lubuk dari sanubari terjebak sunyi di sudut sepi.
Menjerit, menyapa Atma yang mampu membebaskannya.
Suara lantang yang meresap dalam doa tak terucap.
Mengudara dan melaju ke ujung cakrawala.
Tempat segala doa terpatri tak beraturan menyapa
doa-doa lain yang saling memanggil.
Hingga, semua doa tiba pada sang pemberi izin.
Aku merangkul hujan dalam ilusi, membiarkan
Raga ini basah kuyup dalam kasih.
=====
Assalamualaikum.
Halo, nama Salwa Nurul Asyifa lahir pada bulan 2007. Asal sekolah MTs Zainul Hasan dan Sekarang menempuh pendidikan di MAN 2 PROBOLINGGO, dengan jurusan yang dipilih IPA. Menulis merupakan hobi baru baginya.