Program TOGA Pramuka MAN 2 Probolinggo

Spread the love
Butuh waktu 2 menit untuk membaca tulisan ini

lahan toga Pramuka MAN 2 Probolinggo
PenaPustaka – TOGA atau tanaman obat keluarga, kini mulai banyak dibudidayakan. Terlebih di masa pandemi covid-19, pemahaman masyarakat akan manfaat TOGA terhadap imunitas tubuh semakin meningkat. Selain aspek kesehatan, TOGA juga merupakan warisan dan karunia alam yang dapat memperindah lingkungan. Kesadaran ini pula yang kemudian memotifasi para siswa-siswi yang tergabung dalam Pramuka MAN 2 Probolinggo untuk membudidayakan TOGA di lingkungan madrasah.
“Program ini sudah menjadi impian para anggota Pramuka MAN 2 Probolinggo, termasuk kakak-kakak alumni sebelumnya. Kami juga termotifasi untuk merawat tanaman obat ini supaya lebih dikenal, dan tidak terlupakan,” ucap Ana Fitria selaku ketua Pramuka MAN 2 Probolinggo.
Berkat dukungan kepala madrasah, pembina Pramuka, para guru, dan seluruh warga madrasah, program ini akhirnya dapat terlaksana dengan baik. Diawali dengan berkonsultasi ke kepala madrasah dan pembina Pramuka; merancang konsep, desain tata letak, serta menentukan tanaman yang hendak dibudidayakan; hingga proses membersihkan lahan, menanam, dan menata dilakukan secara bergotong royong oleh seluruh anggota Pramuka MAN 2 Probolinggo.
Dipadukan dengan dinding yang telah dilukis, berbagai tanaman obat seperti jahe merah, kemangi, tapak dara, yudium, sereh, tanaman afrika, krokot, kunyit, dan cocor bebek tertata rapi di lahan seluas 10 meter persegi. Masing-masing tanaman toga tersebut memiliki manfaat tersendiri.
Misalnya, jahe merah yang bermanfaat untuk meredakan batuk, mengobati pegal-pegal, obat herbal sakit kepala, dan masuk angin. Ada pula tanaman afrika yang bermanfaat untuk menurunkan kolesterol, membantu pengobatan diabetes, serta meredakan gejala demam malaria. Untuk mengobati luka luar bisa juga menggunakan getah yudium.
“Mudah-mudahan kreasi yang kami lakukan ini bisa membawa manfaat, terus dijaga, dan dirawat. Tanaman-tanamannya juga bisa tumbuh, dan nanti juga bisa lebih banyak dan bervariasi lagi,” tukas Ana Fitria mengungkapkan harapannya.