Pilihanku ~ Muhammad Bagas Rizky Pratama
Sering aku mendengar pertanyaan orang “Cita-citamu ingin jadi apa?”. Sejak kecil dulu, hingga di usiaku sekarang masih sering kudengar. Setiap orang punya beragam keinginan. Keinginan untuk menjalani kehidupan yang didambakan. Ingin menjadi ini. Ingin seperti itu.
Seiring berjalannya waktu, keinginan-keinginan itu kian berubah. Yang awalnya menjadi pemain sepak bola, kini ingin menjadi pendakwah yang menebarkan hikmah. Mengajarkan sunnah.Hal yang sama juga kudapati pada teman-teman sekelas. Mayoritas ingin ambil bagian dalam dakwah.
Untuk berdakwah Allah mengutus para nabi dan rasul-Nya. Namun, kewajiban berdakwah tidak hanya untuk mereka. Kita harusnya turut ambil bagian di dalamnya. Sebagaimana firmanAllah Ta’ala,
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِوَٱلْمَوْعِظَةِٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَأَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَأَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”[QS. An-Nahl: 125]
Dan apa kalian tahu jalan hidup yang dilalui Rasulullah? Allah memerintahkan beliau dengan berfirman,
قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَاللَّهِ وَمَاأَنَامِنَالْمُشْرِكِينَ
“Katakanlah: “Inilah jalanku! Aku dan orang-orang yang mengikutiku, (yaitu) mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.” [QS Yusuf: 108]
Maka teruntuk ikhwani wa akhawati fillah,yang ingin menempuh jalan dakwah,yang mau meneladani jalan hidup Rasulullah,hendaklah bersabar didalamnya. Karena, sungguh itulah jalan terindah.
Adakalanya pendakwah merasa lelah. Mencoba tersenyum, karena rasa penat telah menguasai diri. Lelah itu nampak walau hendak ditutupi. Tapi inilah jalan yang telah dipilih. Berdakwah di jalan Allah.
قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ
Peluhmu telah bercucuran. Hingga membasahi pakaian. Tak henti kau usap dan keringkan. Tapi, bersabarlah kawan. Janganlah bosan! Bukankah kau telah bertekad,“Sudah ini jalan hidup yang aku pilih. Berdakwah di jalan Allah”
قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ
Wahai Thalibul Ilmi. Janganlah berhenti! Janganlah menyerah! Jangan mundur walau hanya selangkah! Ingat tekadmu tuk berdakwah.
قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ
Engkau, wahai Ustadz… Pasti sering terganggu waktu istirahatmu. Sering berperang batin ketika meninggalkan keluargamu. Terkadang sesaat rehatmu pun “diambil” orang.Ah, tak mengapa, Ustadz…Bukankah engkau sudah bertekad, “Sudah ini jalan hidup yang aku pilih. Berdakwah di jalan Allah”
قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ
Ibnul Qayyimrahimahullah mengatakan,
“Wahai orang yang tekadnya lemah, di manakah engkau?! Jalan yang engkau lalui adalah:
– jalan yang padanya Adam merasa kelelahan,
– jalan yang padanya Nuh terguncang,
– jalan yang padanya Ibrahim dimasukkan ke dalam api,
– jalan yang padanya Ismail diuji dengan akan disembelih,
– jalan yang membuat Yusuf dijual dengan harga yang murah dan mendekam di dalam penjara beberapa tahun,
– jalan yang menyebabkan Zakaria dipotong dengan gergaji,
– jalan yang padanya Yahya –sosok panutan yang menahan diri dari hawa nafsu– disembelih,
– jalan yang padanya Ayyub disiksa dengan penyakit,
– jalan yang membuat tangisan Dawud melampaui kadarnya,
– jalan yang ditempuh Isa dengan sendirian, dan
– jalan yang dilalui oleh Muhammad dengan kefakiran dan diuji dengan segala macam gangguan.
Apakah engkau akan tetap dalam kelalaian dan main-main?!”[Al-Fawaid hlm. 48]
Bersabarlah. Ikhlaslah dalam berdakwah. Semoga kelak Allah kumpulkan kita dan orang-orang yang kita sayangi di Jannah.
Terinspirasi dari motivasi ustadz Abu Nasim Mukhtar dalam channel “Anak muda dan salaf”.