Ngabuburit 3 Sekawan ~ Syafhira Khoirotun Zahra
Masjid Al-Amin dipenuhi para jamaah yang akan menunaikan shalat tarawih seperti hari-hari sebelumnya. Tiga gadis bersahabat juga terlihat hadir di antara mereka.
Mereka telah bersahabat sejak kecil dan saling melengkapi. Di antara ketiganya, ada yang jahil, ada yang pendiam, dan ada yang paling dewasa.
Setelah shalat tarawih selesai, sebagian besar jamaah segera berangkat pulang. Namun, ketiga gadis itu memilih untuk bertadarus beberapa saat.
“Sudah pada pulang, mari kita mulai tadarusnya,” ucap si dewasa, yang dipanggil Aileen.
“Yuk, ayo!” seru dua gadis lainnya serentak.
Bersama dengan beberapa orang lain, mereka melanjutkan tadarusan hingga pukul sembilan malam.
“صَدَقَ اللّٰهُ الْعَظِيْمِ,” ucap Aileen, menandakan akhir dari tadarus mereka.
Setelah merapikan Al-Qur’an, mereka beranjak pulang.
Di tengah perjalanan pulang, salah satu dari mereka berceletuk.
“Eh gimana kalo besok kita ngabuburit bareng!?” ucap si jahil Amira.
“Gw sih ngikut aja,” sahut Aileen dan diangguki oleh Aida si pendiam.
“Oke sip, besok kita berangkat jam 4 sore, ngumpul dimana nih,” tanya Amira kepada keduanya.
“Rumah gw,” jawab Aida singkat.
“Yaudah kita ngumpul di rumah lo ya?” ucap Aileen dan disetujui oleh Amira dengan sebuah anggukan.
“Hmm, gw pulang dulu,” jawab Aida.
Tanpa menunggu jawaban dari kedua sahabatnya, Aida melangkah menuju rumahnya.
“Ck, kebiasaan tu bocah,” kesal Amira.
“Yaudah sih, kayak ga tau Aida aja lo!” ucap Aileen ngegas.
Akhirnya mereka berdua juga berpisah menuju rumah masing-masing.
—–
Keesokan harinya jam 4 sore.
“Assalamualaikum, Aidaaa ayo berangkat,” Teriak Amira di depan rumah Aida. Di sebelahnya ada Aileen yang hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkahnya yang bar-bar.
“Waalaikumussalam, ayo,” jawab Aida setelah membuka pintu rumahnya.
Mereka berjalan-jalan dengan santai diselingi candaan yang tentunya berasal dari si jahil Amira. Membuat kedua sahabatnya kesal adalah hal yang seru baginya.
“Amira bisa diem ga sih lo!” sentak Aida merasa jengah dengan kejahilan sahabatnya yang satu itu.
“Udah jangan marah, kamu juga Mir! jangan mengganggunya terus,” ucap Aileen menenangkan Aida dan menegur Amira.
“Ish iya-iya, lo ga asik Len,” jawab Amira.
Setelah mereka berjalan-jalan menikmati keindahan alam dan senja yang datang dengan singkat itu, merekapun pulang kerumah masing-masing untuk berbuka puasa bersama keluarga.
—–
Segini dulu yah ceritanya, sampai jumpa di karya saya selanjutnya:)
______
Haii…
Saya Syafhir, suka membaca dan mendengarkan musik:)
Merangkai kata adalah hal yang saat ini sangat aku suka.
Mempunyai motto “Kalau belum mencoba jangan bilang tidak bisa”.
Terimakasih karena telah meluangkan waktu sejenak untuk membaca hihi..
Sampai jumpa di karya saya yang berikutnya:)