Merenung Mengukur Syukur ~ Muhammad Bagas Rizky Pratama
Seringkali …
Seorang hamba kesal terhadap apa yang telah terjadi,
Terhadap apa yang ia alami
Sehingga ia tak mau menerima ketetapan Ilahi
Ia merasa keburukan hanya menimpanya seorang diri
Setelah sekian banyak kesenangan yang ia lewati
Datanglah cobaan untuk menguji
Walau hanya sedikit cobaan itu mewarnai
Hidupnya yang sekian lama di dunia ini
Ia pun merasa seakan Rabbnya tak pernah memberi
Kenikmatan-kenikmatan dalam dunia ini
Namun …
Tatkala kenikmatan datang dengan beruntun
Ia lalai dan menjadi kufur
Merasa kurang dan tak mau bersyukur
Tidakkah ia melihat ke bawah untuk mengukur?
Atau lupakah ia terhadap cobaan yang dahulu membuatnya murung?
Saudaraku, sempatkan diri ini untuk merenung
Berapa banyakkah nikmat yang mampu kita hitung?
Atau memang sedikit sekali kita bersyukur
Orang yang sakit ingin lekas sembuh dan sehat
Sehingga tak merasakan lagi pahitnya obat
Orang yang lumpuh ingin merasakan nikmatnya berjalan tanpa tongkat
Orang yang miskin ingin merasakan nikmatnya makanan-makanan yang lezat
Haruskah kau menjadi seperti mereka agar engkau syukuri nikmat yang masih melekat?
Agar kau syukuri kondisimu yang masih sehat?
–
Bionarasi
Muhammad Bagas Rizky Pratama, biasa dipanggil Bagas. Siswa kelas X jurusan keagamaan, MAN 2 Probolinggo. Lahir di Probolinggo pada 16 Maret 2006, dan sekarang berusia 15 tahun. Bertempat tinggal di Desa Sukokerto, Kec. Pajarakan, Kab. Probolinggo.