Harus Bagaimana? ~ Amelia Hasanah
Aku memperhatikan bahwa hubungan kita seperti مبتداء dan جبر, yang sempurna. Namun, sayangnya, masih ada امل ناوشخ yang merusak hubungan ini. Aku bukanlah امل ناوشخ yang merusak hubungan ini, melainkan aku hanya menjadi ظمير مستاتير yang menyimpan banyak kenangan.
Awalnya, aku berpikir hubungan kita seperti اسم نكيراه yang ingin dijadikan اسم معرفات. Namun, kenyataannya, aku hanya dijadikan sebagai بدال saat kamu kesepian.
Sebelumnya, aku mengira kamu memperlakukan aku seperti اسم مفراد. Namun, ternyata kamu memperlakukan aku seperti اسم تسنيه. Menurutku, cinta yang sesungguhnya itu seperti مبني, bukan seperti معراب.
Dari banyaknya perkataan yang keluar dari mulutmu yang manis, yang kubutuhkan hanya جزم dan سكون.
Aku ingin menjadi tanda اعراب جير dalam kalimat فعل, namun sepertinya tidak mungkin terjadi. Karena hanya اعراب tertentu yang bisa digunakan pada kalimat فعل.
Mengapa kamu mencari ظمير منفصل selama masih bisa menggunakan ظمير متصل? Aku hanya sebatas جير yang mengagumi حال dan استقبال mu.
Aku hanya menjadi فعل مظي dalam hidupmu, sedangkan dia menjadi فعل مظرع dalam hidupmu. Aku mengira kita bagaikan nahwu dan sharrof yang akan menghasilkan ilmu yang indah. Namun, aku salah. Kita seakan-akan seperti ال التعريف dan ظمير yang tidak bisa bersama.
Aku melengkapi fikih dengan “فتح المعين”, “نحو” dengan “الفية”, “شرح” dengan “أمثلة تشريفية”. Lantas, dengan apa kulengkapi dirimu?
=====
Assalamualaikum!
Perkenalkan saya Amelia Hasanah, seorang pemimpi dengan cita-cita setinggi langit. Saya sangat mencintai dunia literasi, khususnya membaca dan menulis. Di samping itu, saya juga merasa terpukau oleh keindahan hujan yang turun dari langit.