Hanya Pintar Itu Bahaya ~ Amelia Hasanah
Sebuah kisah nyata, seorang santri yang kehilangan ilmunya karena su’ul adab terhadap gurunya.
Kisah ini terjadi di pesantren Rubath Tarim Yaman, yang diasuh oleh Habib Abdullah As-Syatiri. Ada seorang Santri yang sangat pintar dan cerdas, dan hapal beberapa kitab. Dia juga terkenal kerena ceramah agamanya.
Suatu hari dia mendapat kan undangan, untuk mengisi pengajian. Merasa dirinya sudah pintar dan tidak butuh pada gurunya, dia tidak pamit pada gurunya. Saat Habib Abdullah mengajar dia bertanya kemana santri yang pintar itu, kok tidak ada di sana. Santri menjawab kalau dia mengisi pengajian di luar.
“Apa dia sudah izin padaku,” ucab Habib Abdullah yang membuat para santri hanya terdiam.
Akhirnya Habib Abdullah as-syatiri berkata, “Baiklah orangnya boleh keluar tanpa izin, tapi ilmunya tetap masih ada disini.”
Di tempat lain, saat si santri pintar itu berceramah dan tiba pada kalimat amma ba’du, dia terdiam. Seketika itu dia tidak mengingat apapun, semua ilmunya hilang . Hal ini tentu membuat jama’ah bingung kenapa bisa seperti itu.
Ketika ditanya oleh salah seorang jama’ah, si santri berusaha mengingat kesalahan apa yang telah ia perbuat.
“Aku tidak izin pada sang guru saat mau ke sini,” ucap santri tersebut.
Si santri pun dinasehati agar segera minta maaf, namun dengan perasaan sombong si santri menolak saran tersebut.
Hidup santri tersebut bertambah tragis. Ilmunya hilang, keluarga dan sanak saudara tidak ada yang perduli padanya, serta hidup miskin di pinggiran kota. Bahkan ketika ia meninggal, tak ada satu pun yang bersedia menyumbangkan kain kafan untuk mengurus jenazanya.
Hikmah dari kisah tersebut: Kita harus selalu tawadhu’ kepada guru, karena Dari gurulah kita mendapatkan ilmu. Setinggi apapun ilmu yang kita miliki tapi kita sombong dan su’ul adab pada guru, ilmu kita tidak akan berkah.
=====
Hallo saya Amelia Hasanah, mempunyai cita-cita setinggi langit. Hobi membaca dan menulis, dan kini menuntut ilmu di MAN 2 Probolinggo.