Dariku, Untukmu ~ Aqiq Zaman Rusnadi

Spread the love
Butuh waktu < 1 menit untuk membaca tulisan ini

Tentang waktu yang terus berjalan, hati dan niat yang masih berantakan, bertanya sejenak pada diri ini, sebenarnya apa yang sedang kau cari?

Cinta dan ridho dari-Nya bukan lagi tujuanmu, dzikir dan sholawat sudah jauh dari ucapanmu, dunia kini menyelubungi hati yang kian menjauh, iman pun menjadi rapuh.

Mari sedikit ku ceritakan bagaimana susahnya mencari nikmat ibadah yang telah pergi, lantunan ayat suci al quran yang tak lagi terpatri di dalam hati, sholat yang terasa seperti gerakan tubuh tak berarti, sunnah pun menjadi salah satu yang paling di hindari

Pernah begitu semangat dalam menatan iman, namun dengan maksiat yang terus berjalan, pada akhirnya semua hilang bagaikan angan

Terasingkan bagai bulan ditengah-tengah gelapnya malam, sulitnya beribadah dikala futur telah melanda, bak semua pahala hanya khayalan belaka

Surga yang di janjikan pun tak lagi di tuju. Yang terpikir hanyalah tentang dunia yang semu

Pernah ku menangis di atas sajadah, hanya karna nikmat yang terlalu banyak di berikan. Dan sekarang aku menangis kembali di atas sajadah, bukan karna nikmat-Nya, tapi karna dosa yang telah ku lakukan

Tasbih dan tahmid yang menjadi kebiasaan, sholawat yang dulu menjadi bahan pembicaraan, kini pun aib orang yang menjadi taruhan, tanpa memikirkan sedikit dari apa yang di lakukan.

Semua terasa biasa saja, karna sejatinya iman kita terkikis oleh dosa. Satu pesanku untukmu, jangan pernah berfikir untuk mengakhiri perjalan menuju ridho-Nya, sekalipun ditengah-tengah perjalan kamu menemukan kesulitan, sejatinya itu tanda cinta yang Allah berikan pada hamba-Nya yang bersungguh

Menjauh-lah pada dunia , dan mendekatlah pada diri-Nya.

Ku tulis ini, untuk diriku.

___

Bionarasi ~

Assalamualaikum

Haii, saya Azam, terima kasih telah membaca tulisan ringkas ini, semoga sedikit dari apa yang saya tulis bisa bermanfaat bagi saya dan kalian yang membacanya. Oh ya, jangan lupa follow ig BAIT_KEHIDUPAN ya hehe. Jazakallah Khairan

Assalamualaikum

______

Editor : Syafhira Khoirotun Zahra